Gadis Bertudung Itu (1)
Pancaran matahari membahangi tubuh
Aliran peluh terjurai kelemasan
Langkah longlai dengan keletihan
Lemah tidak bermaya segalanya
Sekujur tubuh melintasi pokok tanjung itu
Langkah dicorak tersusun indah
Tiupan angin menerbangkan tudung putih itu
Pasti tersentak siapa melihat
Gadis bertudung putih itu
Dianyam keayuan
Diikat kejelitaan
Amat mempersonakan
Terpegun terang bersinaran
Inginku salutkan mawar merah ditangannya
Keindahan bulan dan bintang fikirku
Tiupan bayu anggapanku
Tapi hanya ilustarasi bagiku
Gadis bertudung itu
Duduk disuatu penjuru
Jelingan mata tepat ke arahku
Menggelabah tubuhku yang kaku
Awan dilangit menghiasi hari
Terang, indah mempersona
Lalang-lalang beralun dibuai angin
Hatiku bergelora dibadai perasaan
Gadis bertudung itu…
Mungkin khayalan pantas bermain
Mungkin juga kenyataan pasti bermangkin
Gadis bertudung itu
Inginku bersuara sesuatu
Tapi lidahku kelu dan beku
Biarlah ia bermain dalam fikiranku….
apiz-rage-
02/03/07
(e319/kk3/um)
Gadis Bertudung Itu (2)
Kerlipan bintang di malam hari bersinar terang menghiasi awan
Cahaya bulan melimpahkan bayang-bayang mencorakkan sekujur tubuh
Gerakan kakinya lembut di atur cuba menghilang di sebalik taman mawar
Entah ke mana menghilang ia berlalu.
Tiupan angin sejuk itu mengigilkan tubuh badanku
Aku cuba memeluk tubuh menghangatkan keadaan
Namun ternyata aku tewas tanpa apa-apa
Semalam..
Gadis bertudung itu muncul kembali di hadapanku
Aku makin membeku.. terkaku.. malah makin kelu
Ulitan keayuan wajahnya benar-benar mencengakam hatiku
Aku cuba memejam mata melarikan diri ke dalam belukar
Menjerit dalam mimpi tidurku, berteriakan dalam selimutku
Namun.. namun aku masih tewas
Ternyata aku tidak dapat melepaskan apa yang terbuku dalam hatiku.
Mawar putih yang yang gugur di hempasi angin jatuh tepat di hadapanku,
Gadis bertudung itu semakin bercerita dalam fikiranku..
Tudung putih… bersih suci..
Memang aku terulit dengan perasaan yang kabur, tanpa arah..
Gadis bertudung putih bercermin mata itu…
Hanya bermain sebagai kenangan hidupku…
apiz-rage-
e319/kk3/um
(01.05.07)
Gadis Bertudung Itu (3)
Gadis bertudung bercermin mata itu mengelamun di tepi tingkap
Melihat kehidupan yang akan mengikat
Walau samar, kabur dan tidak terang tapi mungkin ia nyata
Berdiri di hadapan mata, membelakangkan langsirkan kehidupan lalu,
Gadis bertudung itu cuba mengikat perjanjian setia
Yang di ukir di suatu pohon
Di saksikan burung merpati putih bertemankan gagak hitam
Mungkinkah perjanjian itu kekal abadi?
Gadis bertudung itu...
Walau di umpan suatu kemesraan di hadapan diiringi sejambak mawar putih
Masih teguh, kukuh, gagah mempertahankan janji setia.
Aku cuba melenturkan perjanjian itu namun nyata aku tewas,
Walau ku lemparkan sebuah senyuman
Gadis bertudung itu menepis dengan pandagan tajam yang membara
Salah kah aku?
Bukan niatku untuk merosakkan taman yang kau cipta,
Aku Cuma mengidamkan sebuah tempat dalam taman mawar itu
Tapi gadis bertudung itu mematahakan dahan mawar yang baru bersemi.
Biar pun gadis bertudung itu menolak undangan sekuntum mawar dalam taman itu
Aku akan semaikan dalam sebuah pasu yang indah dengan ukiran
Biar jauh, di tolak, di halang
Aku dekatkan dengan ukiran pasu mawar itu.
Takkan ku biarkan lalang merosakkan mawar putih bersih
Walau si gadis bertudung menutup pagar taman itu akan terus ku semaikannya dalam Sebuah pasu!
Gadis bertudung bercermin mata itu..
Biarlah senyumanmu aku letakkan dalam hatiku
Walau aku tak memilikimu
Aku miliki suatu kepuasan hidup melihat keindahan hidupmu
Kau tutup taman itu
Akan ku buka suatu masa nanti..
Biarlah.... gadis bertudung bercermin mata itu.....
Belum berakhir lagi nostalgia kisah hidupmu............
-apiz-rage-
15/05/07
Likas, Kota Kinabalu
Gadis Bertudung Itu (4)
semalam…
di bawah cahaya lampu itu aku terpandang seorang insan
kemas berbaju kurung hitam bertudung hitam
gadis itu tunduk dengan tanda tanya
mungkin senyuman itu di sembunyikan
mungkin...
atau pun mungkin ianya satu kedukaan..
mungkin...
di mana taman syurga yang bersinar itu?
satu tanda tanya yang takkan terjawab oleh coretan kata
di mana sinar bahagia itu?
mungkin tidak terukir dengan lukisan indah
tapi siapakah gadis bertudung itu?
ianya pasti bukan bertudung putih atau pun merah...
gadis bertudung itu...
kenapa kau tidak melemparkan senyuman sesinar bulan yang terang?
mestikah kau tunduk menghadap bumi kalanya aku melihatmu?
perlukah kau memejamkan matamu tika aku bersuara?
serba hitam kau malam ini..
indah dengan tudungmu berwarna hitam..
mana yang putih?
kau gantikan dengan warna yang suram mungkin hatimu tidak sesuram langit yang gelap
aku andaikan...
tiupan angin yang mengigilkan tubuh pastinya bukan semulajadi
angin penghawa dingin...
tidak terusik sedikit pun tudungmu itu..
tetap kemas, indah, juga mempersona..
gadis bertudung itu duduk di suatu penjuru?
kelihatan suram tapi kenapa?
gadis bertudung itu seperti selalu
menganyam kejelitan yang sendiri sukar untuk aku ungkapkan..
dalam..
sungguh dalam maknanya..
titik-titik pen hitam yang aku ukirkan ada suatu makna..
tapi ianya tidak terungkai..
walaupun aku menyulam lalang-lalang tapi tiada siapa yang mengerti..
biar angin malam..
cahaya bulan..
bintang bersinar..
tiada yang mengerti!
afdalnya aku bercerita dengan pohonan..
untuk apa?
tidakkah gila namanya?
lebih molek bercerita dengan awan..
mungikin ada jawapan!
gadis bertudung itu...
aku semakin tidak mengenali dirimu..
biar kulihat wajahmu kau tetap tunduk membisu..
aku sememangnya kagum denganmu....
-apiz-rage-
e212/kk3/UM
18.08.07
Gadis Bertudung Itu (5)
Hari itu sehampir awan inginku bersuara
bercerita, berkata mungkin jua memberi riak yang indah
tapi itu semua igauan
igauan setiap siapa yang mengenalinya
pelik tapi ini kenyataan duniawi yang perkabaranya suram...
Gadis bertudung itu
semakin kagum aku melihat dirimu
tetap indah semakin mepersona!
hatiku takkan berubah begitu juga prisepsiku
tapi aku tau semua itu igauan semata
igauan dunia....
Gadis bertudung itu sudah terlalu lama aku tidak melihatmu duduk di sudut penjuru itu
kemana menghilang?
atau sengaja bersembunyi?
saban hari aku menantimu
senyumanmu
jelinganmu
juga jejak langkahmu...
biar hari ini, hari lalu, atau hari depan aku tak melihat dirimu
tapi kau tetap dalam ingatanku
siang, malam takkan lesap seperti angin kelam
Gadis bertudung itu hari ini mungkin tudungmu putih
mungkin juga biru agaknya
tapi tetap mempersona dengan tudungmu yang hitam...
seperti di bawah sinar lampu
tidakkan lesu
lalu itu yang mengikatkan syahdu..
Dia….
Dia….
Dia….
Dia Gadis bertudung itu…
akan ku lakarkan cerita hidupmu
walaupun bukan buatku
tapi ini suatu cerita yang akan berlalu...
Gadis bertudung itu simpanlah cerita hidupmu......
apiz-rage-
28.08.07
e212/kk3/um
Gadis Bertudung Itu (6)
Kali ini memangnya bintang takkan berkelip indah
bulan takkan secerah menerangi malam
biarkan suram tanpa cahaya
biarkan senyuman tanpa kata-kata...
Gadis bertudung itu...
titik-titik nota itu semakin layu
puas di pujuk rayu
hinggakan percahnya gelas dihempap pintu
tapi kau tetap membisu...
Malam ini... mungkin juga pagi ini...
tiap baris coretan indah
akan lenyap...
lenyap bersama hembusan angin
yang takkan bisa tertangkap
biarpun jahitan putih itu menyulam segalanya....
Gadis bertudung putih bercermin mata itu
kau masih seperti tidak mengenali dirimu
berkali coretan-coretan ini menggambarkanmu
tapi....
kau tetap keras menganggap itu bukan dirimu...
Biarlah...
hari ini seperti hari-hari lalu
aku duduk menunggumu
tanpa senyuman
tanpa jelingan indah yang pasti takkan kembali...
Pohonan tanjung itu melakarkan sesuatu
di sudut penjuru itu aku mengingat dirimu
gerak langkahmu menceritakan seribu cerita baru
puisi ini untuk mengenang seluruh kisah hidupmu
Gadis bertudung putih bercermin mata itu
engkau tahu siapa dirimu...............................
-apiz-rage
07.09.07
(e212/kk3/um)
Gadis Bertudung Itu (7)
Hari ini seperti semalam jua
Bila malam memekat kehitaman
Wajahmu terbayang seperti lukisan indah
Yang menawan
sungguh mempersona
Gadis bertudung putih itu
Berlalu seperti angin malam
Sepi tanpa bahasa
Menawan seperti bunga di taman
Seindah kata-kata yang terukir
Melambangkan coretan kasih yang tak tercapai
Langkahmu yang teratur kemas
memukau setiap pelosok alam
Pohonan tanjung itu
tidak semeriah seperti dahulu
Sepi tanpa riang
Bagaikan kubur tak terjaga
Mungkin awan gelap itu ingin bercerita
Menjadi titisan kisah
Yang semakin melara
Tanpa sebarang arah
Cerminan bayangan
Terpukau dalam fikiran
Gadis bertudung putih
Semakin hilang tanpa kesan
Di balik langsir hijau
Tidak lagi terselak
Melihat bunga yang mekar
Tanpa berteman
Gadis bertudung bercermin mata
Tampalan rindu tidak terjaga
Jahitan kasih takkan berubah
Walau kau memejamkan mata….
apiz-rage-
08.08.08
(e212/kk3/um)