Isnin, 13 Julai 2009

Tudung Hitam Buat Dia

Di tepi kota Kuala Lumpur
Deretan kedai-kedai kecil
Hampir berpuluh jumlahnya
Kain-kain sutera, koton, atau apa saja
Tergantung juga tersidai
Anggun seperti pesta kota

Panahan terik matahari itu
Diri kecil ini di tepi kota besar
Tersunggul sepi
Anak mata kehitaman
Meliar terus mencari-cari suatu yang tidak pasti

Susuk tubuh putih kecil
Kemas terbalut kain halus putih
Melitupi hampir-hampir saja seluruh kepala
Baik-baik saja nampaknya
Bukan aku sengaja!

Terus lagi si kecil membelek
Mata ini tidak lepas-lepas
Kerasukkan agaknya
Panahan mata seksa rasanya
Huh!
Bingit!

Helaian kain hitam
Sama saja seperti penutup kepalanya
Kosong tanpa apa pun
Tapi cantik baginya
Menawan untukku

Mau saja diri ini bersuara
“Ambillah untukmu”
Tapi aku tiada kuasa
Tapi tetap aku bernyawa
Kalah saja berhalusinasi

Kalaulah
Kalaulah tudung hitam itu ku bagi padannya
Sudah pasti dia berkata
“Siapa kamu? Kenapa agaknya?”


apiz-rage-
13.07.09
(e212/kk3/um)