Isnin, 27 September 2010

Seratus Titik Pen Hitam


Bukan Tugasku Menitik titikan Hitam iTu!



Panas membawa diri untuk bergelut

Papan-papan kosong diding berkerut

Jiwa sehampir kosong kontang

Seratus titik pen hitam terus berpaut


Lantas seakan angin kebuntuan melanda

Bibit-bibit sepi bertiup

Semacam bertanya apa yang patut

Dibiarkan diri berhentak seperti ingin maut!


Lebih kalau aku menganggarkan

Beratus-ratus titikan hitam

Seperti sebelumnya di dinding-dinding kosong kontang

Tertulis angka yang tidak terjangka


Dititikkan

Dimatikan

Dihentikan

Didiamkan


Titik-titik, Titik-titik, Titik-titik!


Titik pen hitam (Seratus)

Teriakkan jumlahnya (Seratus)

Tundingkan jarinya SERATUS! “Tidak Tertunding”

Apa yang kau aku tuliskan?

(Lantas Menjawab) “Seratus Titik Pen Hitam-Nota Tinggalan Buat Kau!”




apiz-rage-

26.09.10

(A111/kk12/um)

Tiada ulasan: