Panas membawa diri untuk bergelut
Papan-papan kosong diding berkerut
Jiwa sehampir kosong kontang
Seratus titik pen hitam terus berpaut
Lantas seakan angin kebuntuan melanda
Bibit-bibit sepi bertiup
Semacam bertanya apa yang patut
Dibiarkan diri berhentak seperti ingin maut!
Lebih kalau aku menganggarkan
Beratus-ratus titikan hitam
Seperti sebelumnya di dinding-dinding kosong kontang
Tertulis angka yang tidak terjangka
Dititikkan
Dimatikan
Dihentikan
Didiamkan
Titik-titik, Titik-titik, Titik-titik!
Titik pen hitam (Seratus)
Teriakkan jumlahnya (Seratus)
Tundingkan jarinya SERATUS! “Tidak Tertunding”
Apa yang kau aku tuliskan?
(Lantas Menjawab) “Seratus Titik Pen Hitam-Nota Tinggalan Buat Kau!”
apiz-rage-
26.09.10
(A111/kk12/um)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan